Obesitas

Obesitas

Obesitas

img-1505893154.jpg

dr. Tirza Tamin, Sp.KFR-K


Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi kelebihan jaringan lemak di dalam tubuh yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara intake kalori (makanan yang masuk) ke dalam tubuh dengan output (kalori yang digunakan). Orang dengan obesitas dapat mengalami berbagai risiko penyakit dan komplikasi, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), Hiperkolesterolemia (kolesterol berlebih), Diabetes Melitus (kencing manis), Hipertensi (tekanan darah tinggi), gangguan otot dan tulang (misalnya : pengapuran pada tulang belakang dan lutut), batu kandung empedu, hingga gangguan tidur obstruktif (OSA). Faktor yang dapat menyebabkan obesitas adalah gaya  hidup yang tidak sehat, seperti sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak bergerak) dan gangguan psikis serta emosional.

img-1505468023.jpgUntuk mengetahui obesitas, dapat dilakukan beberapa tahapan pemeriksaan, yaitu anamnesis (tanya jawab dokter-pasien) dan pemeriksaan fisik. Anamnesis dilakukan untuk mengetahui adanya keluhan, aktivitas sehari-hari, makanan yang dikonsumsi baik dari segi jumlah, jenis, jadwal, dan kandungannya. Selain itu, perlu diketahui pula mengenai penyakit penyerta / komplikasi yang terjadi serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi dan penanganan obesitas yang telah dilakukan sebelumnya. Sedangkan pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui berat badan dan tinggi badan serta lingkar pinggang, begitu pula dengan pemeriksaan fisik secara keseluruhan


Klasifikasi obesitas pada dewasa ditentukan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) melalui pemeriksaan berat badan dan tinggi badan serta lingkar pinggang. Hal ini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kemungkinan ada atau tidaknya komplikasi penyakit. Pada anak usia di bawah 18 tahun, obesitas diketahui dengan menggunakan grafik pertumbuhan badan anak (CDC 2000).

Tabel 1. Klasifikasi Obesitas berdasarkan Indek Massa Tubuh (IMT)*

 

Asia Pasifik

WHO

Kelebihan berat badan

≥ 23 – 24, 9

≥ 25,0 – 29,9

Obesitas I

25 – 29,9

30 – 34,9

Obesitas II

≥ 30

35 – 39,9


Tabel 2. Ukuran Normal Lingkar Pinggang*

 

Asia Pasifik

WHO

Laki-laki

< 90 cm

< 102 cm

Perempuan

< 80 cm

< 89 cm

*Indonesia memakai pengukuran Asia Pasifik

 


Menurut dr. Tirza, penanganan pada obesitas berbeda-beda. Untuk mencegah dan menangani obesitas pada anak harus disesuaikan dengan tumbuh kembangnya serta memperhatikan pola asuh orangtua dalam merawat anak-anak. Pada bayi usia di bawah satu tahun harus dihindari kebiasaan menggendong terlalu lama, melainkan membebaskan bayi bermain atau bergerak, sedangkan  anak-anak usia 1-5 tahun aktifitas dapat ditingkatkan dengan bermain, seperti bermain sepeda (play therapy). Lalu, pada anak usia 5-12 tahun dapat melakukan aktivtas ekstrakurikuler di sekolah yang banyak melakukan pergerakan seperti kegiatan pramuka atau aerobik. Pada anak 12-18 tahun dilakukan terapi individual dan pengaturan diet sesuai dengan tumbuh kembangnya.


Penanganan obesitas pada orang dewasa dilakukan penanganan multidisiplin, meliputi edukasi diet seimbang dan modifikasi gaya hidup, pengaturan aktivitas dan latihan fisik, serta medikamentosa (obat-obatan) untuk penurunan berat badan jika diperlukan. Tujuannya adalah untuk mencapai berat ideal, disamping meningkatkan kebugaran tubuh. Namun perlu dingat, jangan sampai penurunan berat badan terlalu drastis. Untuk usia lanjut, tujuan mengatasi obesitas bukan lagi menurunkan berat badan namun untuk meningkatkan kualitas hidup, memperbaiki kebugaran fisik, mempertahankan massa otot, dan mencegah serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Hal yang terpenting adalah meningkatkan kualitas hidup dan mengontrol faktor risiko


LATIHAN FISIK OBESITAS


1. Latihan Aerobik

    img-1505468791.jpg

2. Latihan Kekuatan / Ketahanan Otot

    img-1505468720.jpg

3. Latihan Keseimbangan (Balance Board)

    img-1505468805.jpg

Tips Latihan pada Penderita Obesitas

1. Jangan makan dua jam sebelum latihan.

2. Perbanyak mengkonsumsi cairan sebelum, selama, dan setelah latihan

3. Sesuaikan jenis aktivitas berdasarkan cuaca

4. Jangan berolahraga jika badan terasa lelah dan tidak sehat

5. Ketika berolahraga, perhatikan gejala kelelahan, seperti nyeri dada, detak jantung tidak teratur, mual dan sesak nafas tidak terduga




Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar